18 December 2007

Posted by ShureX Posted on December 18, 2007 | No comments

Merry Christmas!






I'm sending you a Christmas Wish
As you celebrate Jesus' birthday,
I pray that God will richly bless you
In every special way.

May you find happiness and peace
As you gather with family and friends,
Sharing God's wonderful love
For it will never come to an end.

I'm sending you a Christmas Wish
Hoping your dreams will all come true,
And also pray that you'll shine out for Jesus
In everything you say and do.

I wish all the best to you and yours
As your family gathers near,
I pray that you'll have a nice Christmas
And a Happy New Year.

12 December 2007

Posted by ShureX Posted on December 12, 2007 | No comments

LEPASKAN KEPALANMU

Di suatu hutan hiduplah sekelompok monyet. Pada suatu hari, tatkala mereka tengah bermain, tampak oleh mereka sebuah toples kaca berleher panjang dan sempit yang bagian bawahnya tertanam di tanah. Di dasar toples itu ada kacang yang sudah dibubuhi dengan aroma yang disukai monyet. Rupanya toples itu adalah perangkap yang ditaruh di sana oleh seorang pemburu.

Salah seekor monyet muda mendekat dan memasukkan tangannya ke dalam toples untuk mengambil kacang-kacang tersebut. Akan tetapi tangannya yang terkepal menggenggam kacang tidak dapat dikeluarkan dari sana karena kepalan tangannya lebih besar daripada ukuran leher toples itu. Monyet ini meronta-ronta untuk mengeluarkan tangannya itu, namun tetap saja gagal.
Seekor monyet tua menasihati monyet muda itu: “Lepaskanlah kepalanmu atas kacang-kacang itu! Engkau akan bebas dengan mudah!” Namun monyet muda itu tidak mengindahkan anjuran tersebut, tetap saja ia bersikeras menggenggam kacang itu.
Beberapa saat kemudian, sang pemburu datang dari kejauhan. Sang monyet tua kembali meneriakkan nasihatnya: “Lepaskanlah kepalanmu sekarang juga agar engkau bebas!” Monyet muda itu ketakutan, namun tetap saja ia bersikeras untuk mengambil kacang itu. Akhirnya, ia tertangkap oleh sang pemburu.
Demikianlah, kadang kita juga sering mencengkeram dan tidak rela melepaskan hal-hal yang sepatutnya kita lepaskan: kemarahan, kebencian, iri hati, ketamakan, dan sebagainya. Apabila kita tetap tak bersedia melepas, tatkala kematian datang “menangkap” kita, semuanya akan terlambat sudah.
Bukankah lebih mudah jika kita melepaskan setiap masalah yang lampau, dan menatap hari esok dengan lebih cerah? Bukankah dunia akan menjadi lebih indah jika kita bisa melepaskan “kepalan” kita dan membagi kebahagiaan dengan orang lain?
Be Happy!
Posted by ShureX Posted on December 12, 2007 | No comments

Ketulusan Hati

Pengalaman Yang Berguna Seumur Hidup
oleh : Hung Lan, Head of Neurology Research Center, National Central University, Taiwan

Ada seorang anak dari teman, sudah setengah tahun lulus Wisuda, tidak pergi mencari kerja. Pagi tidur sampai siang, malam pergi main internet sampai tengah malam. Belakangan ini anak itu meminta uang kepada orang tuanya, mau pergi ke Amerika untuk menuntut ilmu lebih dalam lagi.

Teman ini bertanya kepada saya, mesti tidaknya ia membiarkan anaknya pergi. Saya menatap rambut teman saya yang banyak putihnya dalam-dalam dan berkata :


" Kalau kamu berniat agar anak kamu baik nantinya, biarkan ia pergi, tapi jangan kasih ia uang."

Saya terpikir cerita keponakan saya. Ia adalah warga Amerika, dari kecil selalu berpikir mau jadi pengembara. Ingin berkelana melihat-lihat dunia luar.

Jadi ia ingin pergi berkeliling dunia. Nanti setelah kembali, ia mau melanjutkan sekolah di Universitas. Biar pun ayahnya seorang dokter, ekonomi keluarga memungkinkan, tetapi ayah ibunya tidak memberinya uang dan ia juga tidak memintanya dari mereka.

Sesudah tamat SMA, maka ia segera pergi ke hutan Alaska untuk memotong kayu untuk menabung. Karena di Alaska saat musim panas siang hari sangat panjang, matahari baru terbenam kira kira tengah malam dan sebentar kemudian jam 3 subuh sudah terbit lagi.

Jika dalam sehari ia bisa bekerja 16 jam, memotong kayu selama satu musim, maka ia bisa menabung untuk keliling dunia selam 3 musim. Maka setelah keliling dunia 2 tahun akhirnya ia kembali ke sekolah untuk meneruskan pelajaran di Universitas.

Dan karena hal ini adalah dirinya sendiri yang memikirkan matang matang dan secara mendalam, maka jurusan pilihannya yang semestinya perlu 4 tahun untuk lulus, diselesaikannya dalam waktu 3 tahun. Setelah itu ia bekerja di suatu perusahaan sebagai insinyur.

Pada suatu saat ia bercerita kepada saya dan mengatakan bahwa hal di bawah ini yang mempengaruhinya seumur hidup. Ketika ia bekerja paruh waktu di Alaska, pernah sekali ia mendengar teriakan erangan serigala di atas gunung.

Ia sangat cemas dan mulai mencari-cari. Akhirnya ia menemukan seekor serigala betina terjerat jebakan dan sedang merintih kesakitan. Terus ia memperhatikan alat jebakan besi yang unik dan tahu bahwa jebakan besi itu adalah milik seorang Pak Tua.

Pak Tua ini adalah amatiran, menggunakan waktu luangnya untuk menangkap binatang, kemudian menjual kulitnya untuk menambah kebutuhan dapurnya. Tetapi setahu mereka, si Bapak Tua tadi beberapa hari lalu karena serangan jantung telah diangkut pakai helicopter ke rumah sakit Ancrukhy untuk mendapatkan pertolongan dan dirawat sekarang.

Dan serigala betina ini bakal mati kelaparan karena tidak diurus. Timbul keinginan ia melepaskan serigala betina itu. Tetapi serigala itu sangat ganas dan garang sehingga ia tidak dapat mendekat. Ia juga mengamati ada tetesan susu dari serigala betina ini dan ini menandakan bahwa di sarangnya pasti ada anak-anak serigala.

Karena itu, ia menghabiskan banyak sekali tenaga dan waktu untuk mencari sarang serigala untuk kemudian menemukan empat ekor anak serigala dan membawa mereka ke tempat serigala betina tadi untuk diberikan susu. Dengan demikian bisa menghindarkan anak-anak serigala itu dari bahaya mati kelaparan.

Ia mengeluarkan bekal makanan sendiri untuk diberikan ke serigala betina sebagai makanan dan mempertahankan hidupnya. Malam hari masih harus berkemah di sana dekat serigala betina untuk menjaga serigala dan keluarganya dari serangan binatang lain, karena induk
serigalanya terjerat, tidak bisa membela keamanan diri sendiri maupun anak-anaknya.

Hal ini terus berlangsung sampai hari kelima. Saat ia mau memberi makan serigala betina, tiba tiba ia memperhatikan serigala tadi mulai menggoyang-goyangkan ekornya. Kemudian ia tahu kalau ia sudah mulai mendapatkan kepercayaan dari serigala betina ini.

Akhirnya setelah berlalu tiga hari lagi, baru serigala betina mengizinkan dirinya didekati, membuka jeratan jebakan yang menjepitnya dan melepaskannya bebas kembali. Setelah bebas, serigala betina ini kemudian menjilat tangan! nya dan membiarkan dia memberikan obat luka di kakinya. Terakhir serigala betina ini membawa anak-anaknya pergi, dengan sesekali memutarbalikkan kepalanya melihat ke belakang ke arah dia.

Ia terduduk di atas batu dan berpikir, jika seorang manusia bisa membuat seekor binatang buas seperti serigala menjilat tangannya dan menjadi temannya, apakah bisa tidak mungkin seorang manusia membuat manusia lain meletakkan senjatanya dan berkawan ?

Ia bertekad di kemudian hari untuk berbuat baik dan menunjukkan ketulusan hati kepada orang lain. Karena dari kasus ini ia mempelajari bahwa kalau ia terlebih dahulu menunjukkan ketulusan hati, maka lawan pasti akan membalasnya dengan ketulusan juga. Sambil bergurau ia berkata, jika demikian saja tidak bisa, maka kalah sama binatang :D)

Karenanya, ia selalu berbaik hati kepada orang lain. Dengan tulus, ia sering kali menolong orang lain. Ia tidak mengingat kesalahan-kesalahan kecil orang lain.

Yang paling penting adalah setiap hari ia melewati kehidupannya dengan sangat gembira. Ia berkata bahwa orang yang membantu orang lain adalah lebih gembira dibandingkan dengan orang yang menerima bantuan. Biar pun ia tidak pernah tahu peribahasa Timur bahwa memberi lebih membahagiakan daripada menerima, tetapi ia telah menjalankan kehidupan yang demikian.

Ia berkata kepada saya bahwa ia selalu bersyukur atas pengalamannya di Alaska dulu. Karena pengalaman itu membuat dia mengalami rejeki kebajikan yang tak habis-habisnya seumur hidup ini. Dan ini benar sekali, hanya sesuatu hal yang kita mau, yang bisa kita hargai.

Strawberry yang sudah mendapatkan embun baru akan manis. Manusia yang sudah diasah kesulitan baru menjadi dewasa dan matang.

Jika ada seorang muda yang tamat Universitas dan tidak tahu mau bekerja apa, maka biarkanlah ia pergi keluar untuk diasah oleh sang kehidupan. Tidak perlu memberikan ia uang. Biarkan ia mencari makan dengan tenaganya.

Berikan ia satu kesempatan untuk membuktikan kekuatan dirinya dan mencicipi kehidupan. Niscaya ia pasti bisa mendapatkan sebuah pengalaman yang berguna seumur hidup.

11 December 2007

Posted by ShureX Posted on December 11, 2007 | No comments

Topi Tinggi

Ada seorang siswa yang baru lulus perguruan tinggi. Ia akan meninggalkan ibukota untuk berangkat ke daerah guna menempati pos barunya sebagai pejabat kotapraja. Sebelum berangkat, ia mampir ke tempat bekas gurunya yang seorang pejabat untuk pamitan.

Pejabat yang bekas gurunya tersebut mengatakan :

" Bekerja sebagai pejabat di tempat lain tidaklah mudah, harus extra hati-hati !"

Siswa tersebut lalu menuturkan :

" Guru jangan khawatir, saya sudah menyiapkan 100 buah 'topi tinggi'. Nantinya akan saya beri satu 'topi tinggi' untuk para sesepuh di daerah, sehingga mereka akan senang."

Mendengar penuturan siswanya, sang guru terlihat marah dengan mengatakan :

" Huss, kita ini semua 'kan orang-orang yang berjiwa ksatria, lurus dan benar, bagaimana mungkin boleh berbuat begini ?"

Siswa tersebut lalu menjelaskan,

" Di dunia ini sungguh sedikit orang yang tidak menyukai 'topi tinggi'alias kata-kata pujian yang berlebihan. Orang yang punya kualitas ksatria, lurus dan benar seperti Guru, ada berapa sih di dunia ini ?"

Mendengar ini, sang Guru terlihat amat puas dan gembira, lalu manggut-manggut mengatakan :

" Benar juga apa yang kamu bilang."

Kemudian siswa tersebut keluar menghampiri teman-temannya yang berada di luar, lalu mengatakan,

" Dari 100 buah 'topi tinggi' yang saya siapkan, sekarang tersisa 99 buah saja."
  • Text Widget