12 January 2008

Posted by ShureX Posted on January 12, 2008 | No comments

7 januari 2008

Mutiara Iman:
Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea. Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu”
(Mat 4:23)

Lectio:
1Yoh. 3:22 – 4:6; Mzm. 2:7-8, 10-11; Mat. 4:12-17, 23-25

Meditatio:
Pada suatu hari, di sebuah ruang tunggu dokter, banyak pasien sedang menunggu giliran periksa. Salah satunya adalah seorang bapak yang sudah berusia lanjut. Bapak itu sebentar-sebentar melihat ke arah arlojinya. Akhirnya dia berdiri dan mendekati resepsionis. Dengan sopan dia berkata,”Nak, janji untuk saya adalah jam 10. Sekarang sudah jam 11. Saya tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Dapatkah engkau menentukan waktu lain untuk saya selain hari ini?” Salah seorang pasien lainnya, yang mendengar percakapan itu, berbisik kepada teman yang duduk di sebelahnya. “Paling tidak bapak ini sudah berusia 70 tahun. Urusan apa yang dimiliki sampai-sampai ia tidak dapat menunggu lagi?” Bapak itu rupanya mendengar gosip yang terjadi di belakang punggungnya dan sambil membungkukkan diri, ia berkata,”Usia saya 87 tahun nak. Justru karena itulah saya tidak dapat menyia-nyiakan sekalipun hanya 1 menit dari waktu saya yang begitu berharga yang masih saya punyai.”

Cerita di atas mau menyampaikan bahwa setiap saat hidup kita ini berarti dan berguna bagi siapa saja yang ada disekitar kita. Dalam Injil hari ini, kita melihat bahwa Yesus pun mempunyai kegiatan harian yang padat berisi. HidupNya begitu berarti bagi karya perutusan Allah maupun demi kebaikan sesama. Kegiatan-kegiatan rutin seperti apakah yang mewarnai hidup harianku selama ini? Kegiatan apa yang perlu kutambahkan supaya hidupku lebih berarti bagi Tuhan maupun sesamaku?

Contemplatio:
Pejamkan mata beberapa menit. Bayangkanlah Anda salah seorang murid Yesus. Anda dapat melihat hampir semua aktivitas Tuhan Yesus dalam sehari. Di satu pihak Anda merasa kagum, di pihak lain Anda mulai berpikir bagaimana caranya agar tidak hanya menjadi seorang “penonton”.

Oratio:
Tuhan Yesus, bantulah Aku untuk membuat hidupku lebih berarti bagiMu dan bagi sesamaku. Amin.

Missio:
Dalam pekerjaan maupun perjumpaan dengan sesama hari ini, aku akan bersikap lebih peka akan kebutuhan mereka. Aku akan menjadi pendengar yang baik dan orang yang ringan tangan dalam membantu.

Posted by ShureX Posted on January 12, 2008 | No comments

6 Januari 2008

Hari Raya Penampakan Tuhan

Mutiara Iman:
“…Masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibuNya, lalu sujud menyembah Dia…”
(Mat 2:11b).

Lectio:
Yes. 60:1-6; Mzm. 72:2,7-8,10-11,12-13; Ef. 3:2-3a.5-6; Mat. 2:1-12.

Meditatio:
Pada suatu hari Sokrates Mengunjungi seorang sederhana yang bernama Aeschines. “Tuan, saya orang miskin,” kata Aeschines. “Saya tidak mempunyai apa-apa. Saya hanya bisa memberikan diri saya kepada Anda.” Sokrates tersenyum. “Tahukah kamu,” kata Sokrates, “Kamu justru memberikan kepadaku hal yang paling penting.”

Cerita pendek di atas mau mengatakan bahwa memberikan diri sendiri adalah sebuah pemberian terbaik. Pesan yang sama juga mau diangkat pada hari raya penampakan Tuhan ini. Sementara para majus itu memberikan persembahan yang berharga dalam rupa emas, kemenyan dan mur untuk kanak-kanak Yesus, adakah persembahan lain yang lebih berharga yang dapat kita persembahkan kepada Yesus selain diri kita sendiri ini?

Contemplatio:
Pejamkan mata beberapa menit. Bayangkanlah Anda juga menjadi salah seorang yang berkunjung ke tempat Yesus dilahirkan. Anda bukan seorang raja, Anda seorang majus, Anda hanya seorang yang biasa saja. Anda tidak membawa apa-apa. Namun di dekat bayi yesus, Anda berbisik,”Tuhan, yang bisa saya persembahkan kepadaMu hanyalah segenap hatiku.”

Oratio:
Tuhan Yesus, yang bisa saya persembahkan kepadamu hanyalah diriku ini. Amin.

Missio:
Dalam perjumpaan dengan orang-orang disekitarku hari ini, aku akan lebih menghargai dan peka akan kebutuhan orang lain. Aku akan berusaha semampuku untuk tidak mengecewakan orang lain yang membutuhkan perhatian atau bantuanku.

Posted by ShureX Posted on January 12, 2008 | No comments

5 Januari 2008

Mutiara Iman:
“Lihatlah, inilah seorang Israel sejati. Tidak ada kepalsuan di dalamnya…”
(Yoh 1:47b).

Lectio:
1Yoh. 3:11-21; Mzm. 100:1-2,3,4,5; Yoh. 1:43-51.

Meditatio:
Ketika bertemu dengan Natanael, Tuhan Yesus berkata,” “Lihatlah, inilah seorang Israel sejati. Tidak ada kepalsuan di dalamnya…” Dengan komentarNya ini, Tuhan mau memuji Natanael sebagai orang yang berani jujur, terus terang sekaligus hati-hati. Natanael tidak mudah percaya pada pendapat orang lain sebelum ia membuktikan sendiri. Namun sikap Natanael ini sekarang juga dapat mengingatkan kita pada salah satu murid Tuhan yang lain, yaitu Thomas. Di dalam Injil, salah satu kisah tentang Thomas yang paling terkenal adalah Thomas yang ingin melihat dengan matanya sendiri bekas paku pada tangan Tuhan sebelum ia dapat percaya bahwa Tuhan memang telah bangkit.

Maka salah satu pertanyaan yang dapat direnungkan sesuai Injil hari ini adalah dalam hal beriman kepada Tuhan Yesus, aku ini termasuk tipe orang beriman yang seperti apa? Aku akan tetap beriman kepada Tuhan sejauh hidupku serba berkecukupan? Apakah aku juga akan tetap beriman kepada Tuhan jika hidupku diliputi berbagai kesusahan, kegagalan dan penderitaan?

Contemplatio:
Pejamkan mata beberapa menit. Bayangkanlah diri Anda sedang duduk sambil memikirkan masa depan Anda yang belum terlalu jelas atau memikirkan beberapa masalah dalam hidup Anda yang belum beres. Lalu Yesus datang, duduk di dekat Anda dan berkata kepada Anda, “Janganlah pesimis. Aku selalu ada disampingmu…”

Oratio:
Tuhan Yesus, Engkaulah Andalan seluruh hidupku. Bantulah aku untuk tetap percaya kepadaMu dalam situasi seburuk apa pun. Amin.

Missio:
Dalam perjumpaan dengan orang-orang disekitarku hari ini, aku akan peka terhadap kebutuhan sesama dan sedapat mungkin menawarkan bantuan.

Posted by ShureX Posted on January 12, 2008 | No comments

4 Januari 2008

Mutiara Iman:
“Apakah yang kamu cari?”
(Yoh 1:38b).

Lectio:
1Yoh. 3:7-10; Mzm. 98:1,7-8,9; Yoh. 1:35-42.

Meditatio:
Pada suatu hari, seorang sahabat melihat Sokrates sedang berada di sebuah toko barang-barang mewah. Ia merasa terkejut dengan kenyataan itu. Selama ini ia mengenal Sokrates sebagai seorang yang paling hemat. Maka ia bertanya kepada Sokrates, “Sobatku, kok kamu ada di sini, apa yang sedang kamu cari?” Sokrates tersenyum dan menjawab, “Aku ke sini untuk melihat-lihat betapa banyak barang yang tidak aku butuhkan.”

Pesan yang mau dikatakan adalah sadarilah bahwa di sekitar kita ada banyak barang atau hal yang sebenarnya tidak kita perlukan. Pesan senada juga diperlihatkan dalam Injil hari ini yang mengisahkan perjumpaan Yesus dengan beberapa murid yang pertama. Kepada mereka Yesus mengajukan satu pertanyaan yang paling mendasar “Apakah yang sebetulnya paling kamu cari dalam hidup ini?” Setelah beberapa waktu mereka menemukan sendiri jawabannya sehingga mereka bisa berkata, “Kami telah menemukan Mesias (bdk. Yoh 1:41).” Dengan kata lain, sebetulnya yang paling pantas dicari atau dimiliki dalam hidup kita adalah Tuhan Yesus sendiri. Dialah “harta” paling berharga dalam hidup kita. “Apa sih yang sebetulnya aku cari di dalam hidup ini?” Apakah “menemukan Kristus” juga menjadi jawabanku? Ataukah ada hal lain yang lebih penting dan berharga dari pada Kristus?

Contemplatio:
Pejamkan mata beberapa menit. Bayangkanlah diri Anda adalah Andreas. Anda amat bersukacita karena bertemu dengan Kristus. Sukacita itu mendorong Anda untuk mewartakan Kristus kepada setiap orang yang Anda kenal.

Oratio:
Tuhan Yesus, Engkau adalah “harta” yang paling berharga bagiku. Amin.

Missio:
Hari ini, aku akan berusaha menjadi orang yang sabar dan berpikir positif tentang orang lain. Aku ingin menyadair bahwa di dalam diri setiap orang yang ada di sekitaku itu Kristus sendiri yang hadir.

Posted by ShureX Posted on January 12, 2008 | No comments

3 Januari 2008

Mutiara Iman:

“…Ia inilah Anak Allah”

(Yoh 1:34)

Lectio:
1Yoh. 2:29 – 3:6; Mzm. 98:1,3c-4,5-6; Yoh. 1:29-34.

Meditatio:
Kisah dalam Injil hari ini merupakan kelanjutan dari episode Injil kemarin. Dalam Injil hari ini Yohanes akhirnya bisa menunjukkan kepada muridnya, siapa yang dimaksudkan dalam pewartaan sebelumnya. Ia pernah berkata, “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasutNyapun aku tidak layak (lih. Yoh 1:26-27).” Yang Yohanes maksudkan tidak lain adalah Yesus. Ketika melihat Yesus datang kepadanya di sungai Yordan itu, Yohanes berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia…”

Sebutan “Anak Domba” akan mengingatkan orang israel pada domba paskah yang telah membebaskan mereka dari malaikat maut. Sebutan itu juga mengingatkan mereka akan nubuat Yesaya perihal Hamba Allah yang mati “bagaikan seekor anak domba yang dibawa ke pembantaian” demi menyelamatkan kita (bdk. Yes 53:1-12). Dengan kata lain, Injil mau mengatakan bahwa pada Yesus terletak seluruh harapan keselamatan kita di masa depan. Kita menyadari hal ini ketika kita memasuki tahun baru ini. Kita boleh punya banyak rencana namun diatas segala-galanya semua rencana itu tidak akan berjalan jika tanpa restu dari Tuhan. Maka apapun yang (akan) terjadi pada tahun ini, entah menggembirakan atau menyedihkan, aku akan tetap percaya kepada Yesus. Aku yakin Dia adalah Anak Allah. Aku yakin Ia selalu Setia. Aku yakin bahwa beriman kepadaNya bukanlah hal yang sia-sia.

Contemplatio:
Pejamkan mata beberapa menit. Bayangkanlah Anda sedang bercakap-cakap dengan Yesus tentang segala rencana Anda di masa depan. Cobalah dengarkan pendapat Yesus tentang masing-masing rencana Anda itu. Barangkali ada yang masih perlu ditinjau lagi atau bahkan dibatalkan.

Oratio:
Tuhan Yesus kuletakkan seluruh harapan dan masa depanku padaMu. Amin.

Missio:
Hari ini, aku akan menjadi pembawa damai bagi setiap orang dan di mana pun aku berada.

09 January 2008

Posted by ShureX Posted on January 09, 2008 | No comments

2 Januari 2008

Pw. St. Basilius Agung dan Gregorius dr Nazianze


Mutiara Iman :
"...Luruskanlah jalan Tuhan!..."
(Yoh 1:23).

Lectio:
1 Yoh. 2:22-28; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; Yoh. 1:19-28.

Meditatio:
Injil hari ini memperlihatkan Yohanes Pembaptis yang sungguh menyadari panggilan hidup dan perutusannya di dunia ini. Ia bukanlah Mesias itu. Ia adalah pembuka jalan bagi kedatangan sang Mesias. Tugas itu dijalankannya dengan ringan hati, penuh semangat dan sukacita.

Kesadaran diri sebagaimana yang dimiliki oleh Yohanes Pembaptis ini sepantasnya juga menjadi kesadaran kita di awal tahun baru ini. Segala rencana dan cita-cita kita untuk tahun 2008 hanya akan sungguh berarti sejauh rencana itu membuat Kristus makin mudah masuk ke dalam hidup kita dan membuat relasi kita dengan diriNya makin akrab. Maka pada hari ini kita bisa merenungkan pertanyaan sbb: Apakah yang hendak kulakukan supaya Tuahan mudah "memasuki" atau mengambil peranan di dalam hidupku? Manakah gaya hidup lama (dari tahun 2007) yang perlu kuubah? Apakah gaya hidup baru yang baik yang perlu kupraktekkan sejak awal tahun 200 ini?

Contemplatio :
Pejamkan mata beberapa menit. Bayangkalah di rumah Anda sedang sibuk mempersiapkan penyambutan seorang tamu yang sangat penting dan terhormat. Tamu itu tidak lain adalah Tuhan Yesus sendiri. Bayangkalah segala hal yang Anda lakukan untuk memberi penyambutan yang sepantasnya bagi Tamu istimewah itu.

Oratio:
Tuhan Yesus, datanglah ke dalam rumahku, kedalam keluargaku, kedalam hatiku. Amin.

Missio:
Hari ini, dalam percakapan dengan teman-teman, aku akan lebih menjadi pendengar yang baik. Aku juga akan memperlakukan orang lain dengan sebaik-baiknya karena aku meyakini bahwa di dalam diri orang lain Kristus hadir.

Posted by ShureX Posted on January 09, 2008 | No comments

1 Januari 2008

Hari Raya SP Maria Bunda Allah
Mutiara Iman :
"Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu dalam hatinya dan merenungkannya" (Luk 2:19)

Lectio/Bacaan:
Bil. 6:22-27; Mzm. 67:2-3.5,6,8; Gal. 4:4-7; Luk 2:16-21.

Meditatio/Renungan:
Pada suatu pagi, seorang gadis desa yang cantik sedang berjalan membawa seember susu dikepalanya. Sambil berjalan, dia berpikir bahwa semua mata pemuda di desanya akan terpesona memandangnya. "Aku akan menjual susu ini ke kota. Kemudian aku akan membeli empat lusin telur dan membawanya pulang. Lalu kuletakkan telur itu biar dierami si upik (=sebutan untuk seekor induk ayam). Setelah tiga minggu, aku akan punya 48 anak ayam yang akan kupelihara sampai tahun baru. Lalu aku akan menjualnya dan mendapatkan banyak uang. Dengan uang itu, aku akan membeli beberapa potong baju baru. Dan semua pemuda desa akan berkata, : 'Oh, Susi, betapa cantiknya dirimu, maukah kau berdansa denganku?' Dan aku akan segera menarik kepalaku ke belakang seperti ini... dan berkata kepada mereka... "

Tetapi mereka tidak pernah tahu apa yang akan dikatakan oleh si Susi itu. Karena dengan tarikan kepalanya itu, ember pun jatuh ketanah dan tumpahlah susunya... Susi menangis kecewa dan berkata, "Betapa bodohnya aku karena telah menghitung jumlah ayam sebelum telurnya dierami."

Satu pesan yang dapat dipetik adalah mempunyai banyak rencana didalam hidup itu baik-baik saja, namun pada saat yang sama kita perlu bersikap tenang dan sabar. Pesan diatas mirip dengan pesan Injil hari ini. Pada awal tahun baru ini, kita bersyukur atas segala kebaikan Tuhan di tahun yang telah berlalu, memang baik kita buat beberapa rencana. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa masa depan mengandung hal-hal yang samar-samar, yang mungkin tidak terduga dan diluar kemampuan kita untuk mengontrolnya. Untuk itu mari kita belajar pada Bunda Maria yang begitu tenang menghadapi segala sesuatu.

Contemplatio/Kontemplasi:
Pejamkan mata, bayangkanlah Anda adalah seorang dari gembala yang berkunjung ke tempat Yesus dilahirkan. Anda terpesona dengan sang Bunda yang duduk dengan tenang di dekat bayinya sambil membelai Sang Bayi.

Oratio/Doa:
O Bunda Maria, ajarlah aku untuk mempunyai ketenangan seperti dirimu. Doakanlah kami selalu. Amin.

Missio/Perutusan:
Di hari pertama, tahun yang baru ini aku akan berusaha semakin dekat dengan Bunda Maria yang selalu menjagaku.
  • Text Widget