Bacaan: Nahum 1:1-8
Hubungan kita dengan Tuhan akan sangat ditentukan cara pandang kita kepadaNya. Ini kebenaran yang tak bisa disangkal lagi. Ada banyak bukti yang bisa mendukung pernyataan ini. Lihatlah Tuhan sebagai Diktator, maka hubungan kita dengan Tuhan seperti bos dengan karyawan. Kita sangat takut berbuat kesalahan. Bukan karena kita ingin hidup benar. Tapi karena kita takut kalau berkat kita akan disusutkan oleh Tuhan, persis seperti bos yang memotong gaji karyawannya.
Lihatlah Tuhan sebagai Hakim yang tak kenal belas kasihan, maka hubungan kita akan seperti hakim dan terdakwa. Kita selalu melihat Tuhan memegang palu dan siap-siap memvonis kita. Tak heran hubungan kita dengan Tuhan tidak akrab. Bagaimana bisa akrab jika kita takut mendekat? Bagaimana kita bisa mendekat kalau berpikir Ia sangat hobi mengetok palu tanda bersalah?
Lihatlah Tuhan sebagai Bapa yang sabar dan yang seakan tidak bisa marah, maka hubungan kita akan seperti bapa dengan anaknya yang kurang ajar. Kita akan gampang sekali berbuat dosa dan menganggap bahwa dosa adalah hal yang biasa. Kita pun berpikir pendek, toh nanti dosa kita juga diampuni Tuhan. Bukankah Ia penuh kasih dan pengampunan? Menjadi orang Kristen yang mempermainkan Tuhan, bahkan bersikap kurang ajar terhadapNya.
Lihatlah Tuhan sebagai Dalang, maka hubungan kita akan seperti dalang dengan wayangnya. Kita selalu merasa bahwa hidup kita ini tak ubahnya seperti robot yang sudah disetel dan diset sedemikian rupa oleh empunya. Lupa bahwa kita tidak diciptakan seperti robot, melainkan sebagai makhluk yang memiliki kehendak bebas.
Lalu bagaimana seharusnya kita melihat Tuhan? Jangan lihat Tuhan pada satu sisi saja. Tuhan memang Bos kita, tapi Ia tidak pernah melihat kita semata-mata sebagai upahanNya saja. Sebab Ia juga sekaligus menjadi Bapa yang baik bagi kita. Karena hubungan kita sebagai bapa dan anak, bukan berarti kita bisa mempermainkan Tuhan dan bersikap kurang ajar kepadaNya. Ingat, bahwa Tuhan juga sebagai Hakim yang tegas dan tak kenal kompromi dengan dosa. Meski kita anakNya, tapi Ia juga akan menghukum seandainya kita berbuat kesalahan. Pemahaman yang seperti ini akan membuat kita memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan.
Jangan lihat Tuhan pada satu sisi saja, agar kita memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan.(Kwik)
Sumber : renungan-spirit.com
Klinik Rohani Links :
Hubungan kita dgn Tuhan memang harus dilihat dari sudut antara Bapa dan anak. Dengan demikian perasaan dekat dan sayang kepadaNya akan selalu hidup dalam hati.
ReplyDeleteKadang-kadang saya melihatNya juga sebagai seorang sahabat. Dimana komunikasi denganNya berlangsung tiap hari, walaupun hanya di dalam hati dan dimanapun saya berada. Komunikasi yang saya lakukan tidak hanya terbatas pada saat berdoa saja. Sehingga kedekatan itu semakin terasa, dan saya tidak merasa sendirian, biarpun pada saat itu saya sedang sendiri.
Kita harus berusaha sendiri mencari jalan bagaimana supaya kita tetap dekat dengan Tuhan. Di samping harus selalu memohon bimbingan Roh Kudus, agar menambahkan iman yang lebih sehingga kita terlindung dari segala tipu muslihat iblis. Karena bila kita ingin dekat Tuhan, maka cobaan, fitnah dan godaan akan mengejar dalam segala segi kehidupan kita.
God Bless U all........
God is Good...
ReplyDeleteLove You Jesus