Aku menggeleng-gelengkan kepalaku dalam ketidak percayaan. Tidak mungkin ini tempatnya. Sebenarnya, tidak mungkin aku diterima di sini. Aku sudah diberi undangan beberapa kali, oleh beberapa orang yang berbeda, dan baru akhirnya memutuskan untuk melihat tempatnya seperti apa sih. Tapi, tidak mungkin ini tempatnya. Dengan cepat, aku melihat pada undangan yang ada di genggamanku. Aku memeriksa dengan teliti kata-katanya, "Datanglah sebagaimana adanya kamu. Tidak perlu ditutup-tutupi," dan menemukan lokasinya.
Ya.. aku berada di tempat yang benar. Aku mengintip lewat jendelanya sekali lagi dan melihat sebuah ruangan yang penuh dengan orang-orang yang dari wajahnya terpancar sukacita. Semuanya berpakaian rapi, diperindah dengan pakaian yang bagus dan terlihat bersih seperti kalau mereka makan di restoran yang bagus. Dengan perasaan malu, aku memandang pada pakaianku yang buruk dan compang camping, penuh dengan noda. Aku kotor, bahkan menjijikan.
Bau yang busuk ada padaku dan aku tidak dapat membuang kotoran yang melekat pada tubuhku. Ketika aku akan berputar untuk meninggalkan tempat itu, kata-kata dari undangan tersebut seakan-akan meloncat keluar, "Datanglah sebagaimana kamu adanya. Tidak perlu ditutup-tutupi."
Aku memutuskan untuk mencobanya. Dengan mengerahkan semua keberanianku, aku membuka pintu restoran dan berjalan ke arah laki-laki yang berdiri di belakang panggung.
"Nama Anda, Tuan ?" ia bertanya kepadaku dengan senyuman.
"Daniel F. Renken," kataku bergumam tanpa berani melihat ke atas. Aku memasukkan tanganku ke kantongku dalam-dalam, berharap untuk dapat menyembunyikan noda-nodanya.
Ia sepertinya tidak menyadari kotoran yang berusaha aku sembunyikan dan ia melanjutkan, "Baik, Tuan. Sebuah meja sudah dipesan atas nama Anda. Anda mau duduk ?"
Aku tidak percaya atas apa yang aku dengar! Aku tersenyum dan berkata,"Ya, tentu saja!"
Ia mengantarkanku ke sebuah meja dan, cukup yakin, ada plakat dengan namaku tertera dengan tulisan tebal merah tua.
Ketika aku membaca-baca menunya, aku melihat berbagai macam hal-hal yang menyenangkan tertera di sana. Hal-hal tersebut seperti "damai", "sukacita","berkat", "kepercayaan diri","keyakinan", "pengharapan", "cinta kasih", "kesetiaan", dan "pengampunan".
Aku sadar bahwa ini bukan restoran biasa! Aku mengembalikan menunya ke depan untuk melihat tempat di mana aku berada. "Kemurahan Tuhan," adalah nama dari tempat ini!
Laki-laki tadi kembali dan berkata, "Aku merekomendasikan sajian spesial hari ini. Dengan memilih spesial menu hari ini, Anda berhak untuk mendapatkan semua yang ada di menu ini."
Kamu pasti bercanda! pikirku dalam hati. Maksudmu, aku bisa mendapat SEMUA yang ada dalam menu ini?
"Apa menu spesial hari ini?" aku bertanya dengan penuh kegembiraan.
"Keselamatan," jawabnya.
"Aku ambil," jawabku spontan.
Kemudian, secepat aku membuat keputusan itu, kegembiraan meninggalkan tubuhku. Sakit dan penderitaan merenggut lewat perutku dan air mata memenuhi mataku.
Dengan menangis tersedu sedan, aku berkata, "Tuan, lihatlah diriku. Aku ini kotor dan hina. Aku tidak bersih dan tidak berharga. Aku ingin mendapat semuanya ini, tapi aku tidak dapat membelinya."
Dengan berani, laki-laki itu tersenyum lagi.
"Tuan, Anda sudah dibayar oleh laki-laki di sebelah sana," katanya sambil menunjuk pintu masuk ruangan. "Namanya Yesus."
Aku berbalik, aku melihat seorang laki-laki yang kehadirannya membuat terang seluruh ruangan itu.
Aku melangkah maju ke arah laki-laki itu, dan dengan suara gemetar aku berbisik, "Tuan, aku akan mencuci piring-piring atau membersihkan lantai atau mengeluarkan sampah. Aku akan melakukan apa pun yang bisa aku lakukan untuk membayar-Mu kembali atas semuanya ini."
Ia membuka tangannya dan berkata dengan senyuman, "Anakku, semuanya ini akan menjadi milikmu, cukup hanya bila kamu datang kepadaKu. Mintalah pada-Ku untuk membersihkanmu dan Aku akan melakukannya. Mintalah padaKu untuk membuang noda-noda itu dan itu terlaksana. Mintalah padaKu untuk mengijinkanmu makan di meja-Ku dan kamu akan makan. Ingat, meja ini dipesan atas namamu. Yang bisa kamu lakukan hanyalah MENERIMA pemberian yang sudah Aku tawarkan kepadamu."
Dengan kagum dan takjub, aku terjatuh di kakiNya dan berkata, "Tolong, Yesus. Tolong bersihkan hidupku. Tolong ubahkan aku, ijinkan aku duduk di meja-Mu dan berikan padaku sebuah hidup yang baru."
Dengan segera aku mendengar, "Sudah terlaksana."
Aku melihat pakaian putih menghiasi tubuhku yang sudah bersih. Sesuatu yang aneh dan indah terjadi. Aku merasa seperti baru, seperti sebuah beban sudah terangkat dan aku mendapatkan diriku duduk di mejaNya.
"Menu spesial hari ini sudah dipesan," kata Tuhan kepadaku. "Keselamatan menjadi milikmu."
Kami duduk dan bercakap-cakap untuk beberapa waktu lamanya dan aku sangat menikmati waktu yang kuluangkan denganNya. Ia berkata kepadaku, kepadaku dan kepada semua orang, bahwa Ia ingin aku kembali sesering aku ingin bantuan lain dari kemurahan Tuhan. Dengan jelas Ia ingin aku meluangkan waktuku sebanyak mungkin denganNya.
Ketika waktu sudah dekat bagiku untuk kembali ke 'dunia nyata', Ia berbisik padaku dengan lembut, "Dan Daniel, AKU MENYERTAI KAMU SELALU."
Dan kemudian, Ia berkata sesuatu yang tidak akan pernah aku lupakan.
Ia berkata, "Anakku, lihatkah kamu beberapa meja yang kosong di seluruh ruangan ini?"
"Ya, Tuhan. Aku melihatnya. Apa artinya?" jawabku.
"Ini adalah meja-meja yang dipesan, tapi tiap-tiap individu yang namanya tertera di tiap plakat ini belum menerima undangan untuk makan. Maukah kamu membagikan undangan-undangan ini untuk mereka yang belum bergabung dengan kita?" Yesus bertanya.
"Tentu saja," kataku dengan kegembiraan dan memungut undangan tersebut.
"Pergilah ke seluruh bangsa," Ia berkata ketika aku pergi meninggalkan restoran tersebut.
Aku berjalan masuk ke "Kemurahan Tuhan" dalam keadaan kotor dan lapar. Ternoda oleh dosa. Asalku bagai kain tua yang kotor. Dan Yesus membersihkanku. Aku berjalan keluar seperti orang yang baru.. berbaju putih, seperti Dia. Dan, aku menepati janjiku pada Tuhanku.
Aku akan pergi.
Aku akan menyebarkan luaskan perkataanNya.
Aku akan memberitakan Injil ...
Aku akan membagikan undangan-undangannya.
Dan aku akan memulainya dengan kamu.
Pernahkah kamu pergi ke restoran "Kemurahan Tuhan?" Ada sebuah meja yang dipesan atas namamu, dan inilah undangan untukmu... "DATANGLAH SEBAGAIMANA KAMU ADANYA. TIDAK PERLU DITUTUP-TUTUPI."
Oleh: Victoria
Penterjemah: Cennie
Ya.. aku berada di tempat yang benar. Aku mengintip lewat jendelanya sekali lagi dan melihat sebuah ruangan yang penuh dengan orang-orang yang dari wajahnya terpancar sukacita. Semuanya berpakaian rapi, diperindah dengan pakaian yang bagus dan terlihat bersih seperti kalau mereka makan di restoran yang bagus. Dengan perasaan malu, aku memandang pada pakaianku yang buruk dan compang camping, penuh dengan noda. Aku kotor, bahkan menjijikan.
Bau yang busuk ada padaku dan aku tidak dapat membuang kotoran yang melekat pada tubuhku. Ketika aku akan berputar untuk meninggalkan tempat itu, kata-kata dari undangan tersebut seakan-akan meloncat keluar, "Datanglah sebagaimana kamu adanya. Tidak perlu ditutup-tutupi."
Aku memutuskan untuk mencobanya. Dengan mengerahkan semua keberanianku, aku membuka pintu restoran dan berjalan ke arah laki-laki yang berdiri di belakang panggung.
"Nama Anda, Tuan ?" ia bertanya kepadaku dengan senyuman.
"Daniel F. Renken," kataku bergumam tanpa berani melihat ke atas. Aku memasukkan tanganku ke kantongku dalam-dalam, berharap untuk dapat menyembunyikan noda-nodanya.
Ia sepertinya tidak menyadari kotoran yang berusaha aku sembunyikan dan ia melanjutkan, "Baik, Tuan. Sebuah meja sudah dipesan atas nama Anda. Anda mau duduk ?"
Aku tidak percaya atas apa yang aku dengar! Aku tersenyum dan berkata,"Ya, tentu saja!"
Ia mengantarkanku ke sebuah meja dan, cukup yakin, ada plakat dengan namaku tertera dengan tulisan tebal merah tua.
Ketika aku membaca-baca menunya, aku melihat berbagai macam hal-hal yang menyenangkan tertera di sana. Hal-hal tersebut seperti "damai", "sukacita","berkat", "kepercayaan diri","keyakinan", "pengharapan", "cinta kasih", "kesetiaan", dan "pengampunan".
Aku sadar bahwa ini bukan restoran biasa! Aku mengembalikan menunya ke depan untuk melihat tempat di mana aku berada. "Kemurahan Tuhan," adalah nama dari tempat ini!
Laki-laki tadi kembali dan berkata, "Aku merekomendasikan sajian spesial hari ini. Dengan memilih spesial menu hari ini, Anda berhak untuk mendapatkan semua yang ada di menu ini."
Kamu pasti bercanda! pikirku dalam hati. Maksudmu, aku bisa mendapat SEMUA yang ada dalam menu ini?
"Apa menu spesial hari ini?" aku bertanya dengan penuh kegembiraan.
"Keselamatan," jawabnya.
"Aku ambil," jawabku spontan.
Kemudian, secepat aku membuat keputusan itu, kegembiraan meninggalkan tubuhku. Sakit dan penderitaan merenggut lewat perutku dan air mata memenuhi mataku.
Dengan menangis tersedu sedan, aku berkata, "Tuan, lihatlah diriku. Aku ini kotor dan hina. Aku tidak bersih dan tidak berharga. Aku ingin mendapat semuanya ini, tapi aku tidak dapat membelinya."
Dengan berani, laki-laki itu tersenyum lagi.
"Tuan, Anda sudah dibayar oleh laki-laki di sebelah sana," katanya sambil menunjuk pintu masuk ruangan. "Namanya Yesus."
Aku berbalik, aku melihat seorang laki-laki yang kehadirannya membuat terang seluruh ruangan itu.
Aku melangkah maju ke arah laki-laki itu, dan dengan suara gemetar aku berbisik, "Tuan, aku akan mencuci piring-piring atau membersihkan lantai atau mengeluarkan sampah. Aku akan melakukan apa pun yang bisa aku lakukan untuk membayar-Mu kembali atas semuanya ini."
Ia membuka tangannya dan berkata dengan senyuman, "Anakku, semuanya ini akan menjadi milikmu, cukup hanya bila kamu datang kepadaKu. Mintalah pada-Ku untuk membersihkanmu dan Aku akan melakukannya. Mintalah padaKu untuk membuang noda-noda itu dan itu terlaksana. Mintalah padaKu untuk mengijinkanmu makan di meja-Ku dan kamu akan makan. Ingat, meja ini dipesan atas namamu. Yang bisa kamu lakukan hanyalah MENERIMA pemberian yang sudah Aku tawarkan kepadamu."
Dengan kagum dan takjub, aku terjatuh di kakiNya dan berkata, "Tolong, Yesus. Tolong bersihkan hidupku. Tolong ubahkan aku, ijinkan aku duduk di meja-Mu dan berikan padaku sebuah hidup yang baru."
Dengan segera aku mendengar, "Sudah terlaksana."
Aku melihat pakaian putih menghiasi tubuhku yang sudah bersih. Sesuatu yang aneh dan indah terjadi. Aku merasa seperti baru, seperti sebuah beban sudah terangkat dan aku mendapatkan diriku duduk di mejaNya.
"Menu spesial hari ini sudah dipesan," kata Tuhan kepadaku. "Keselamatan menjadi milikmu."
Kami duduk dan bercakap-cakap untuk beberapa waktu lamanya dan aku sangat menikmati waktu yang kuluangkan denganNya. Ia berkata kepadaku, kepadaku dan kepada semua orang, bahwa Ia ingin aku kembali sesering aku ingin bantuan lain dari kemurahan Tuhan. Dengan jelas Ia ingin aku meluangkan waktuku sebanyak mungkin denganNya.
Ketika waktu sudah dekat bagiku untuk kembali ke 'dunia nyata', Ia berbisik padaku dengan lembut, "Dan Daniel, AKU MENYERTAI KAMU SELALU."
Dan kemudian, Ia berkata sesuatu yang tidak akan pernah aku lupakan.
Ia berkata, "Anakku, lihatkah kamu beberapa meja yang kosong di seluruh ruangan ini?"
"Ya, Tuhan. Aku melihatnya. Apa artinya?" jawabku.
"Ini adalah meja-meja yang dipesan, tapi tiap-tiap individu yang namanya tertera di tiap plakat ini belum menerima undangan untuk makan. Maukah kamu membagikan undangan-undangan ini untuk mereka yang belum bergabung dengan kita?" Yesus bertanya.
"Tentu saja," kataku dengan kegembiraan dan memungut undangan tersebut.
"Pergilah ke seluruh bangsa," Ia berkata ketika aku pergi meninggalkan restoran tersebut.
Aku berjalan masuk ke "Kemurahan Tuhan" dalam keadaan kotor dan lapar. Ternoda oleh dosa. Asalku bagai kain tua yang kotor. Dan Yesus membersihkanku. Aku berjalan keluar seperti orang yang baru.. berbaju putih, seperti Dia. Dan, aku menepati janjiku pada Tuhanku.
Aku akan pergi.
Aku akan menyebarkan luaskan perkataanNya.
Aku akan memberitakan Injil ...
Aku akan membagikan undangan-undangannya.
Dan aku akan memulainya dengan kamu.
Pernahkah kamu pergi ke restoran "Kemurahan Tuhan?" Ada sebuah meja yang dipesan atas namamu, dan inilah undangan untukmu... "DATANGLAH SEBAGAIMANA KAMU ADANYA. TIDAK PERLU DITUTUP-TUTUPI."
Oleh: Victoria
Penterjemah: Cennie
Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. ~Mat 28:18-20
Ya, masuk ke restoran "Kemurahan Tuhan" memang perlu keberanian khusus, karena kotornya diriku membuat tidak percaya diri(PD) bahwa Tuhan itu sungguh luar biasa kasihNya. Aku yang telah terberkatipun kadang masih ragu, tapi kemurahanNya yang luar biasa itu telah membuatku PD untuk sering datang kepadaNya dan hanya mengandalkanNya. Renungan ini semakin menguatkan aku. Amin
ReplyDeleteya bener juga.. sebuah ilustrasi yang keren...
ReplyDeletesy ud pernah baca artikel ini, tp belum selesai baca artikel ini sy ud nangis, waktu inget artikel ini sypun nangis....
ReplyDeleteya bener dengan artikel ini aku bisa meningat noda dosa ku & aku pun mau dibersihkan untuk itu
ReplyDeletePermintaan yang sederhana untuk mengundang orang lain mengalami hal-hal yang indah sama seperti aku. Aku akan cari ...
ReplyDeletesebuah perenungan yang bagus :)
ReplyDeleteGBU
Yesus itu luarbiasa, ia tak pernah menilai kita dari kelebihan kita, tetapi Ia mengasihi kita tanpa syarat bahkan dari kekurangan dan gelapnya hidup kita, karena saya percaya, kita semua dipilih Tuhan dengan karunia yang berbeda..dan ketika kita telah di pulihkan, apapun latarbelakang kita, dapat menjadi berkat dan kesaksian hidup bagi orang lain. Tuhan memberkati.
ReplyDeleteIni bagus sekali, terimah kasih...! Tuhan Yesus berkatilah aku. Jadikan aku Pribadi yang baru. ampuni aku Tuhan.
ReplyDeletebenar2 menggugah hatii ini : )
ReplyDeletesenang nya bila malam2
bs bc renungan indah spt ini trus...
saia menangis,,,kasih Tuhan terlalu luar biasa...siapapun yg membuat artikel ini,,,saia percaya ini di buat dari hati,,,pesannya pun sampe ke dalam hati,,,
ReplyDeletesetiap kali saia membaca,,setiap kali saia mengingat,,,bahkan saat saia membaca artikel ini, bagimana saia bisa mendapat segala sesuatu, itu krena Tuhan,,,itu karena KASIH Tuhan,,,
Indah sekali ceritanya.
ReplyDeletekasih tuhan selalu menyertai
ReplyDeleteSUNGGUHH LUAR BIASA KEBAIKAN TUHAN TIADA TARANYA
ReplyDeletePUJI TUHAN ENGKAU AMAT BAIK BAGI HIDUPKU DAN JUGA BAGI KELUARGAKU AMIN
saya seperti orang tersebut, saya sangat kotor, saya sangat ingin punya baju yang putih, tapi saya merasa tidak akan bisa, tolong doakan saya, saya rindu akan pemulihan yang luar biasa, tolong. .
ReplyDeleteJesus, i need You so.
ya TUHAN aq yg hina dan gag layak KAU jadikan berharga,,
ReplyDeleteterimakasih BAPA :')
ijin share yh,,
ReplyDeleteGOD Bless ^^
Yesus memanggil kita dengan menyerahkan hidupNya sendiri agar kita berbaju putih dan layak untuk masuk ke dalam kerajaanNya. Thanks Jesus
ReplyDeleteYESUS SAYA MENERIMA UNDANGAN ITU,DAN SAYA AKAN PERGI UNTUK MENGAMBIL TEMPAT SAYA DAN MEMESAN MENU SPESIAL YANG ENGKAU BERI,,,, SETELAH ITU IJINKAN SAYA UNTUK KEMBALI DAN MENGAJAK TEMAN-TEMAN SAYA YANG TEMPATNYA JUGA SUDAH DISEDIAKAN DALAM PESTA TERSEBUT,,,,, SUPAYA MEREKA JUGA DAPAT PERGI DAN JUGA DAPAT DUDUK MAKAN BERSAMAMU DAN MENGAMBIL BAGIAN DALAM KEMULIAANMU,,,,,,,!!!!
ReplyDeleteAllahku Dasyat!!!
ReplyDeletemakasih yach buat artikelnya, kini sy menjadi lebih semangat lagi untuk terus mengikuti yesus, GBU
ReplyDeletesumpah gak sanggupp..baca nya...
ReplyDeletebkn krna lelah tpi krna air mata gak terasa udh di pipi...
PUJI TUHAN ...krna ALLAH kita dasyat...
saya sangat terberkati, saat saya baca artikel ini saya dalam kondisi merasa benar2 kotor dan hina perasaan itu membuat saya merasa Tuhan begitu suci dan tidak mungkin mau mengubah mengampuni bahkan membuat saya jad baru karna semua dosa2 saya
ReplyDeletetapi saat saya membaca artikel ini....saya yakin Tuhan sudah mengubahkan saya......
Terima kasih Tuhan Yesus Engkau yang sudah begitu baik, berjalan bersama ku ya Tuhan..........
Artikel yang indah luar biasa, sangat bagus untuk refleksi
ReplyDeleteTuhan Yesus benar benar sangat baik dan pemurah. Tuhan ampunilah dosa dosa anakMu ini dan berkatilah anakMu ini dengan pribadi yang baru hidup dalam Kristus. Terima kasih dan puji syukur padaMu
God Bless all of us
trima kasih Yesusku,,Engkau mnerima apa adqx dirku,,,Pintu Keselamatan senantiasa trbuka bagi kami yg berdosa,,untuk masuk dan menikmati saat indah bersamaMu,,,
ReplyDeleteArtikel yang sangat menyentuh, begitu indah undangan Yesus tuk smua org yg mau hadir tanpa mlihat siapa kt adanya, aq jg adlh pribadi yg penuh noda dan jatuh bangun dlm dosa, smg lwt sentuhan artikel ini aku mampu utk bangkit dan datang ke undangan tsb agr dibersihkan dr noda dan dosa bersama saudara-saudaraku yg lain.
ReplyDeleteYesus tolong dan kuatkan aku agr mampu memperbaharui hidupku oleh campur tanganmu. Amin
Tuhan itu baik dan mau mengampi kesalahan2 yang kita perbuat asal kita mau dtg dan mengakui dosa2 yg kita lakukan
ReplyDeleteHANYA YESUS YANG MAMPU MEMBERSIHKAN DOSA KITA. SUNGGUH BAHAGIA PUNYA ALLAH SEPERTI DIA
ReplyDeleteSo GiveThanks for Jesus :')
ReplyDeletebbrapa kali pun saya membaca ini,sy sllu menangis
ReplyDeleteTERIMAKASIH TUHAN atas kasih dn kemurahan MU
I ♡ U ,sy akn ambil undangan ini dn mngajak tmn2 yg lain :')
Ini tentang sebuah perumpamaan. Ada seorang petani yg memiliki tanah 1 hektar luasnya. Suatu ketika petani ini bertemu seorang pengemis, karena iba & merasa kasihan, petani ini pun memberikan setengah tanahnya kepada pengemis ini untuk dikelola & ditanami padi. Seiring berjalannya waktu kehidupan pengemis ini pun semakin lama semakin makmur, tanpa disadari kekayaannya melebihi petani yang membantunya itu. Mungkin karena telah memiliki banyak harta, orang yang dulunya pengemis ini jadi suka berjudi & bermain dengan pelacur, ketika ada orang yang tidak disukainya dibunuh tanpa ampun, tanpa terkecuali anak petani yang dulu menolongnya ini dibunuh dengan sadis, bidang usaha yang digelutinya pun berkaitan dengan hiburan malam & kejahatan, bagi dia menipu & berbohong adalah makanannya sehari-hari, seandainya pun dia menyumbang itupun agar orang mengetahui bahwa dia kaya. Suatu ketika sakitlah tubuhnya, kesusahan lah hidupnya. dia berobat ke luar negeri, menjalani operasi besar, sampai obat termahal di duniapun pernah dia makan tapi tidak ada hasil. Sampai akhirnya habislah seluruh kekayaannya, orang-orang yg dulu bersamanya, sedikit demi sedikit menjauh & pergi. Ketika semua kekayaannya di kota habis, dia teringat masih mempunyai sebidang tanah di desa yang merupakan pemberian seorang petani yang pernah menolongnya. Dengan tubuh yang lemah & sakit, dia berjalan menemui petani yang meminjamkan tanahnya & membantunya ketika masih jadi pengemis. Dosa terbesarnya adalah membunuh anak petani ini dengan kejam, dengan keyakinan yang hampir mustahil berhasil orang ini pun mencoba berbicara kepada petani ini. Orang ini pun berkata : Seandainya saya mati, izinkanlah saya mati disini, seandainya saya bisa sehat izinkanlah saya mengelola tanah yang bapak petani berikan, Seandainya nyawa anak bapak petani bisa saya ganti, izinkanlah saya mengabdi kepada bapak. Lalu petani ini pun berkata : Seandainya saya adalah kamu, saya akan berjalan dengan benar, saya akan belajar taat kepada aturan, saya juga akan menghentikan cinta kepada dunia. Karena dimana hartamu berada disitulah hatimu tinggal. Pertanyaan : Bagaimana memutuskan keputusan yang mengasihi, sedangkan hukum adalah tegas ? Bagaimana caranya mengerti tentang hukum yang mengasihi ? Ketika anda berada diposisi bapak petani itu, sanggupkah anda menerima kembali pengemis itu dengan jawaban yang realistis bukan jawaban versi petrus yang katanya tidak menyangkal Tuhan Yesus tapi sebelum ayam berkokok 2 kali, petrus sudah menyangkal Tuhan Yesus sebanyak 3 kali. Saya ingin dapatkan jawaban ini karena itulah tujuan saya datang kesini. Katanya ada perempuan yang akan datang memberikan jawaban ini, tapi perempuan tersebut tidak kunjung datang. Bagi yang berhasil menjawabnya saya berikan akses terbaik untuk 7 turunan. Terima kasih. Pengirim : dany
ReplyDelete