Seorang anak meminta pada sang
nenek; "Nek berikan aku sebuah coklat"
Sang nenek menjawab;"Jangan,tidak
boleh makan coklat.Dokter melarang".
Karena sang cucu ini merengek-rengek
terus meminta coklat, maka timbullah
belas-kasihan pada sang cucu,maka
nenek memberikan coklat dengan cara
sembunyi-sembunyi.
Esok harinya sang cucu meninggal,
karena hepatitisnya.
Apakah sang nenek mencintai cucunya?
Ada pepatah "Lebih mudah berbicara
dari pada melakukannya".
Begitupula mengatakan " Aku
mencintaimu", Aku mengasihimu"
Tetapi sulit melakukannya.
Sama halnya ketika kita disakiti,
dikecewakan, dikhianati, diduakan,
ditolak dan ditinggalkan, bahkan
mungkin dihinakan.
Memang pedih,pilu dan sakit.
Karena masih berharap yaitu saya
mencintai, supaya dia mencintaiku.
Apakah kita mengasihi/mencintai?
Tidak mudah untuk belajar mencintai
secara murni dan tulus, bahkan mau
rela berkorban, agar yang kita cintai
(suami/istri,anak-anak, saudara,
teman, pacar, orang lain, bahkan yang
membenci sekalipun) bahagia yaitu
Kebahagiaanmu = Kebahagiaanku, itu
memang melelahkan dan menyesakkan dada.
Terlebih-lebih jika diperalat, dia
mencintai kita, karena ada sesuatu
dibutuhkan pada diri kita. Hal itu
dapat mematahkan semangat untuk
mencintai dengan tulus dan murni yang
akhirnya terjerat dalam luka-luka
batin yang mendalam, dan terseret pada
penyiksaan diri sendiri dan tak peduli
dengan orang disekitarnya, bahkan
tidak peduli pada perubahan sikap diri
sendiri dan penyesalan.
"Mencintai diperlukan kerendahan hati.
Tanpa kerendahan hati, cinta tak akan
pernah tumbuh."
Karena kita diciptakan untuk dicintai
dan mencintai = saling mencintai
Mencintai perlu diungkapkan, walaupun
sulit dilakukan.
Matius 5:48 "Karena itu haruslah kamu
sempurna, sama seperti Bapamu yang
disorga adalah sempurna."
Ibrani 12:14 "Berusahalah hidup damai
dengan semua orang dan kejarlah
kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak
seorangpun akan melihat Tuhan."
Yohanes 21;17"kata Yesus kepadanya
untuk ketiga kalinya:"Simon, anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Maka sedih hati Petrus karena Yesus
berkata untuk ketiga kalinya;"Apakah
engkau mengasihi Aku?"Dan ia
berkata;"Tuhan ,Engkau tahu segala
sesuatu,Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau."
Yohanes 15:9”Seperti Bapa telah
mengasihi Aku, demikianlah juga Aku
mengasihi kamu, tinggallah didalam
kasihKu itu.
Yohanes 15:12”Inilah perintahKu, yaitu
supaya kamu SALING MENGASIHI, seperti
Aku telah mengasihi kamu.
Salam Damai dan Doa
God Blessing U
nenek; "Nek berikan aku sebuah coklat"
Sang nenek menjawab;"Jangan,tidak
boleh makan coklat.Dokter melarang".
Karena sang cucu ini merengek-rengek
terus meminta coklat, maka timbullah
belas-kasihan pada sang cucu,maka
nenek memberikan coklat dengan cara
sembunyi-sembunyi.
Esok harinya sang cucu meninggal,
karena hepatitisnya.
Apakah sang nenek mencintai cucunya?
Ada pepatah "Lebih mudah berbicara
dari pada melakukannya".
Begitupula mengatakan " Aku
mencintaimu", Aku mengasihimu"
Tetapi sulit melakukannya.
Sama halnya ketika kita disakiti,
dikecewakan, dikhianati, diduakan,
ditolak dan ditinggalkan, bahkan
mungkin dihinakan.
Memang pedih,pilu dan sakit.
Karena masih berharap yaitu saya
mencintai, supaya dia mencintaiku.
Apakah kita mengasihi/mencintai?
Tidak mudah untuk belajar mencintai
secara murni dan tulus, bahkan mau
rela berkorban, agar yang kita cintai
(suami/istri,anak-anak, saudara,
teman, pacar, orang lain, bahkan yang
membenci sekalipun) bahagia yaitu
Kebahagiaanmu = Kebahagiaanku, itu
memang melelahkan dan menyesakkan dada.
Terlebih-lebih jika diperalat, dia
mencintai kita, karena ada sesuatu
dibutuhkan pada diri kita. Hal itu
dapat mematahkan semangat untuk
mencintai dengan tulus dan murni yang
akhirnya terjerat dalam luka-luka
batin yang mendalam, dan terseret pada
penyiksaan diri sendiri dan tak peduli
dengan orang disekitarnya, bahkan
tidak peduli pada perubahan sikap diri
sendiri dan penyesalan.
"Mencintai diperlukan kerendahan hati.
Tanpa kerendahan hati, cinta tak akan
pernah tumbuh."
Karena kita diciptakan untuk dicintai
dan mencintai = saling mencintai
Mencintai perlu diungkapkan, walaupun
sulit dilakukan.
Matius 5:48 "Karena itu haruslah kamu
sempurna, sama seperti Bapamu yang
disorga adalah sempurna."
Ibrani 12:14 "Berusahalah hidup damai
dengan semua orang dan kejarlah
kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak
seorangpun akan melihat Tuhan."
Yohanes 21;17"kata Yesus kepadanya
untuk ketiga kalinya:"Simon, anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Maka sedih hati Petrus karena Yesus
berkata untuk ketiga kalinya;"Apakah
engkau mengasihi Aku?"Dan ia
berkata;"Tuhan ,Engkau tahu segala
sesuatu,Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau."
Yohanes 15:9”Seperti Bapa telah
mengasihi Aku, demikianlah juga Aku
mengasihi kamu, tinggallah didalam
kasihKu itu.
Yohanes 15:12”Inilah perintahKu, yaitu
supaya kamu SALING MENGASIHI, seperti
Aku telah mengasihi kamu.
Salam Damai dan Doa
God Blessing U
0 Komentar:
Post a Comment
Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa tersentuh, terinspirasi, termotivasi dengan artikel ini bagikan bersama kami dengan meninggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja.
Semoga komentar anda dapat menjadi semangat bagi yang lainnya.