2 Raj 5:1-15a; Luk 4:24-30.
Tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Kalau kita bicara tentang ‘menerima orang lain’, kita langsung ingat orang-orang yang sulit wataknya, sangat bodoh sehingga membuat banyak kesalahan. Perlu sabar dan toleran. Tetapi kalau mau jujur, kita harus mengakui bahwa lebih mudah menerima kekurangan orang lain, ketimbang kelebihannya. Terlebih kalau yang punya kelebihan itu orang dekat, saudara atau rekan sekerja. Untuk menerima kekurangan orang, perlu kesabaran. Untuk menerima kelebihan orang, perlu kerendahan hati. Daripada gembira dan bangga bahwa bintang orang lain lebih besar dan bersinar dari bintangku, kita malah berusaha memadamkannya. Lupa bahwa dengan itu bintang kita pun ikut padam.
disalin dari : Angela Merici Biblical Center
0 Komentar:
Post a Comment
Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa tersentuh, terinspirasi, termotivasi dengan artikel ini bagikan bersama kami dengan meninggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja.
Semoga komentar anda dapat menjadi semangat bagi yang lainnya.