Beberapa waktu yang lalu, di salah satu televisi swasta ada acara yang namanya Resep Oke Rudi. Sebuah acara masak ala Rudi Choirudin yang berbagi resep-resepnya kepada para penonton. Acara tersebut terbilang sukses dan diminati oleh kaum perempuan pada umumnya, walaupun kaum pria banyak juga yang meyukai acara tersebut.
Bicara soal resep, saat saya beres-beres di rumah, saya menemukan tulisan yang ternyata sebuah resep. Judulnya RESEP OKE ROMO (tulisan tersebut memang dibuat saat acara diatas sedang booming) yang pernah saya kirimkan ke warta paroki dan kebetulan masih saya simpan arsipnya. Tidak ada salahnya jika saya membagikan resep itu disini. Sipa tahu ada yang ingin mencobanya.
‘Resep Oke Romo’ tidak berbicara tentang makanan ataupun resep obat-obatan, tapi tentang Kitab Suci. Lho, maksudnya apa ya?
Resep itu berbicara tentang bagaimana caranya agar kita memiliki kebiasaan membaca Kitab Suci yang baik. Ada tiga hal penting yang di singgung disini - khususnya jika kita seorang pemula (wah istilahnya koq lucu ya, ‘seorang pemula’) - yaitu :
“Jika kita berniat untuk membiasakan diri untuk membaca Kitab Suci, mulai saja dengan tekun, karena dari sana akan terbina kebiasaan dan kesenangan membaca sehingga keengganan membaca dapat teratasi.”
“Khususkan waktu beberapa saat sehari. Membacalah dengan hati dan daya khayal daripada dengan otak yang mau mengerti segalanya.”
“Gunakan Kapak.” Lho!
“Karena Alkitab mempunyai kulit yang tebal dan keras, dan tidak serta merta berbunyi. Tidak segera melepaskan hikmatnya. Calon pembaca Kitab Suci harus menggunakan ‘Kapak Ketekunan’ guna menembus kulit kerasnya.”
“Jangan bersikap untung-rugi dalam mendekati Alkitab. Manfaat membaca akan nampak perlahan dan pasti. Hendaklah kita tekun dalam membacanya.”
***
Siapakah Romo yang bijak itu? Dia adalah seorang pakar Kitab Suci, namun asyang dia telah mendahului kita semua untuk berkumpul dengan Bapa di surga. Dia adalah (Romo) Dr C. Groenen, OFM (Alm), pendiri LBI (Lembaga Biblika Indonesia).
***
Siapa mau coba resep itu?
Sumber : http://panjikristo.multiply.com/
Bicara soal resep, saat saya beres-beres di rumah, saya menemukan tulisan yang ternyata sebuah resep. Judulnya RESEP OKE ROMO (tulisan tersebut memang dibuat saat acara diatas sedang booming) yang pernah saya kirimkan ke warta paroki dan kebetulan masih saya simpan arsipnya. Tidak ada salahnya jika saya membagikan resep itu disini. Sipa tahu ada yang ingin mencobanya.
‘Resep Oke Romo’ tidak berbicara tentang makanan ataupun resep obat-obatan, tapi tentang Kitab Suci. Lho, maksudnya apa ya?
Resep itu berbicara tentang bagaimana caranya agar kita memiliki kebiasaan membaca Kitab Suci yang baik. Ada tiga hal penting yang di singgung disini - khususnya jika kita seorang pemula (wah istilahnya koq lucu ya, ‘seorang pemula’) - yaitu :
“Jika kita berniat untuk membiasakan diri untuk membaca Kitab Suci, mulai saja dengan tekun, karena dari sana akan terbina kebiasaan dan kesenangan membaca sehingga keengganan membaca dapat teratasi.”
“Khususkan waktu beberapa saat sehari. Membacalah dengan hati dan daya khayal daripada dengan otak yang mau mengerti segalanya.”
“Gunakan Kapak.” Lho!
“Karena Alkitab mempunyai kulit yang tebal dan keras, dan tidak serta merta berbunyi. Tidak segera melepaskan hikmatnya. Calon pembaca Kitab Suci harus menggunakan ‘Kapak Ketekunan’ guna menembus kulit kerasnya.”
“Jangan bersikap untung-rugi dalam mendekati Alkitab. Manfaat membaca akan nampak perlahan dan pasti. Hendaklah kita tekun dalam membacanya.”
***
Siapakah Romo yang bijak itu? Dia adalah seorang pakar Kitab Suci, namun asyang dia telah mendahului kita semua untuk berkumpul dengan Bapa di surga. Dia adalah (Romo) Dr C. Groenen, OFM (Alm), pendiri LBI (Lembaga Biblika Indonesia).
***
Siapa mau coba resep itu?
Sumber : http://panjikristo.multiply.com/
betull ketekunan itu adalah kunci awal kita untuk bisa teruus mempelajari, menaruhnya dalam hati dan mengaplikasikan dalam kehidupan kita.
ReplyDelete