Karena ingin bisa menikmati musik klasik, dia mencoba membiasakan diri untuk mendengarkan musik tersebut. Selama satu bulan dia mendengarkan hanya musik klasik. Pada awalnya timbul penolakan dan kesukaran menikmati musik tersebut, namun lama-kelamaan alunan musik itu mulai bisa diterima di telinganya dan diapun dapat menikmatinya.
Hal tersebut dilakukan oleh pakar Kitab Suci, Steven Leks (pernah mengasuh rubrik 'Semerbak Alkitab' di majalah Hidup beberapa waktu yang lalu), ketika berusaha untuk bisa menikmati musik klasik, dan ternyata cara tersebut bisa diterapkan untuk membiasakan membaca kitab Suci. Bagaimana?
Sebagai ilustrasi saya tambahkan bahwa sebelum menikah dengan seseorang, kita perlu melakukan pendekatan dengan seseorang untuk dapat mengenal dan memahami karakter dan sifat-sifatnya. Ada pepatah jawa, witing tresno jalaran soko kulino, cinta bisa tumbuh jika kita bergaul akrab dengannya.
Demikian pula dengan membaca Kitab Suci, hal yang sama perlu kita lakukan terhadapnya. Kita perlu mengenal dan bergaul akrab dengannya untuk bisa memahaminya. Ini adalah resep yang cukup manjur setelah apa yang disarankan oleh Pastor (Dr) C. Groenen, OFM (pada tulisan sebelumnya, Mari Mencoba Resep Dari Romo). Lalu bagaimana caranya:
Sesuatu yang dilakukan terus menerus, biasanya akan menimbulkan rasa cinta, seperti halnya pepatah diatas. Tumbuhkanlah cinta terhadap Kitab Suci. Tak Kenal maka tak sayang. Kenalilah Kitab Suci kita dengan membacanya secara terus menerus. Lambat laun cinta itu akan tumguh dan berkembang dalam diri kita.
Tidak percaya? Buktikan saja.
Sumber : http://panjikristo.multiply.com/
Bacaan terkait :
Hal tersebut dilakukan oleh pakar Kitab Suci, Steven Leks (pernah mengasuh rubrik 'Semerbak Alkitab' di majalah Hidup beberapa waktu yang lalu), ketika berusaha untuk bisa menikmati musik klasik, dan ternyata cara tersebut bisa diterapkan untuk membiasakan membaca kitab Suci. Bagaimana?
Sebagai ilustrasi saya tambahkan bahwa sebelum menikah dengan seseorang, kita perlu melakukan pendekatan dengan seseorang untuk dapat mengenal dan memahami karakter dan sifat-sifatnya. Ada pepatah jawa, witing tresno jalaran soko kulino, cinta bisa tumbuh jika kita bergaul akrab dengannya.
Demikian pula dengan membaca Kitab Suci, hal yang sama perlu kita lakukan terhadapnya. Kita perlu mengenal dan bergaul akrab dengannya untuk bisa memahaminya. Ini adalah resep yang cukup manjur setelah apa yang disarankan oleh Pastor (Dr) C. Groenen, OFM (pada tulisan sebelumnya, Mari Mencoba Resep Dari Romo). Lalu bagaimana caranya:
- Biasakanlah membaca Kitab Suci, satu perikop setiap hari (cukup banyak buku renungan harian yang bertebaran di toko buku rohani saat ini, atau bagi yang Katolik bisa mengikuti bacaan berdasarkan penanggalan liturgi, cukup banyak pula buku renungan harian yang bacaannya sesuai dengan penanggalan gereja, seperti Ziarah Batin dan lain-lainnya)
- Tetapkan waktu khusus, namun jika kita terlalu sibuk (?), maka bacalah setiap ada kesempatan. Jika memungkinkan, membaca bersama keluarga itu lebih baik
- Pada awalnya tetapkan lamanya waktu, cobalah baca setiap hari selama seminggu. Jika pada minggu pertama kita belum bisa menanamkan kebiasaan itu dan menemukan keasikan dan manfaat dalam membaca Kitab Suci, cobalah seminggu lagi. Begitulah seterunya, jika pada minggu kedua, minggu kedua, dan seterusnya.
- Jika timbul kesulitan dalam pemahaman, biarkanlah, teruslah membaca. Lambat laun kitab suci akan memberikan penerangannya sendiri. Ingat apa yang disampaikan Pastor Groenen (alm), bahwa Kitab Suci memiliki kulit yang tebal, yang hanya bisa di tembus oleh 'Kapak Ketekunan'.
- Setelah satu bulan, lihatlah hasilnya (jawaban ada dalam diri kita masing-masing).
Sesuatu yang dilakukan terus menerus, biasanya akan menimbulkan rasa cinta, seperti halnya pepatah diatas. Tumbuhkanlah cinta terhadap Kitab Suci. Tak Kenal maka tak sayang. Kenalilah Kitab Suci kita dengan membacanya secara terus menerus. Lambat laun cinta itu akan tumguh dan berkembang dalam diri kita.
Tidak percaya? Buktikan saja.
Sumber : http://panjikristo.multiply.com/
Bacaan terkait :
0 Komentar:
Post a Comment
Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa tersentuh, terinspirasi, termotivasi dengan artikel ini bagikan bersama kami dengan meninggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja.
Semoga komentar anda dapat menjadi semangat bagi yang lainnya.