Suatu saat.
aku sedang menikmati senja
dalam perahu keselamatanku yang sedang berlabuh Kulihat Tuhan di ruang
pengemudi, Ia menatapku dan berkata "Lepaskanlah tambatan tali itu, dan
biarkan Aku membawa engkau ke seberang.
Sebab bukan rancangan-Ku engkau tertambat disini".
Gelisah dan kuatir aku menjawab,
"Tuhan, bukankah lebih baik aku tetap di sini?.
Aku tidak akan melihat taufan dan badai.
Dan aku dapat kembali ke darat kapan pun aku mau".
Dengan lembut, Ia memegang tanganku, menatap mataku dan berkata:
"Engkau tidak akan mengalami taufan dan badai, tapi engkau juga tidak
pernah melihat bagaimana Aku mengatasi semua itu.
Engkau juga tidak akan pernah melihat, bahwa Aku berkuasa atas semua itu".
Dalam pergumulanku,
Aku memandangi tali yang mengikat perahu Di tali itu, ku lihat ada rasa
kuatir akan Keuangan, Pekerjaan, Kehidupan, Dan masa depanku.
Dalam hatiku aku bertanya,
Tahukah Ia apa yang aku inginkan?
Mengertikah Ia apa yang aku rindukan?
Tuhan memelukku dan berkata lembut,
"Memang tidak semuanya akan sesuai dengan apa yang kau inginkan, Bahkan
mungkin kebalikannya yang akan engkau dapatkan.
Tapi maukah kau percaya, bahwa rancangan-Ku adalah rancangan damai
sejahtera, Dan masa depanmu adalah masa depan yang penuh harapan?".
Ia memeluk dan menangis bersamaku
Lalu dengan berat aku melepas tali perahuku Ku lepaskan semua rasa
kuatir itu dari hatiku Ku taruh hak atas masa depanku di tangan-Nya Aku
tidak tahu bagaimana nanti masa depanku, tapi aku percaya Ia sudah ada di sana.
Sambil menangis aku menatap-Nya dan berkata, "Jadilah nahkoda dalam
hidupku Dan marilah kita berlayar Bersama.
kiriman email dari Gunawan
aku sedang menikmati senja
dalam perahu keselamatanku yang sedang berlabuh Kulihat Tuhan di ruang
pengemudi, Ia menatapku dan berkata "Lepaskanlah tambatan tali itu, dan
biarkan Aku membawa engkau ke seberang.
Sebab bukan rancangan-Ku engkau tertambat disini".
Gelisah dan kuatir aku menjawab,
"Tuhan, bukankah lebih baik aku tetap di sini?.
Aku tidak akan melihat taufan dan badai.
Dan aku dapat kembali ke darat kapan pun aku mau".
Dengan lembut, Ia memegang tanganku, menatap mataku dan berkata:
"Engkau tidak akan mengalami taufan dan badai, tapi engkau juga tidak
pernah melihat bagaimana Aku mengatasi semua itu.
Engkau juga tidak akan pernah melihat, bahwa Aku berkuasa atas semua itu".
Dalam pergumulanku,
Aku memandangi tali yang mengikat perahu Di tali itu, ku lihat ada rasa
kuatir akan Keuangan, Pekerjaan, Kehidupan, Dan masa depanku.
Dalam hatiku aku bertanya,
Tahukah Ia apa yang aku inginkan?
Mengertikah Ia apa yang aku rindukan?
Tuhan memelukku dan berkata lembut,
"Memang tidak semuanya akan sesuai dengan apa yang kau inginkan, Bahkan
mungkin kebalikannya yang akan engkau dapatkan.
Tapi maukah kau percaya, bahwa rancangan-Ku adalah rancangan damai
sejahtera, Dan masa depanmu adalah masa depan yang penuh harapan?".
Ia memeluk dan menangis bersamaku
Lalu dengan berat aku melepas tali perahuku Ku lepaskan semua rasa
kuatir itu dari hatiku Ku taruh hak atas masa depanku di tangan-Nya Aku
tidak tahu bagaimana nanti masa depanku, tapi aku percaya Ia sudah ada di sana.
Sambil menangis aku menatap-Nya dan berkata, "Jadilah nahkoda dalam
hidupku Dan marilah kita berlayar Bersama.
kiriman email dari Gunawan
Ya Tuhanku Yesus Kristus, terima kasih atas segalanya, Engkaulah hidupku dan pengharapanku.
ReplyDeleteEngkau selalu perhatian dan peduli kepada anak anakMu setiap saat dan setiap waktu Engkau selalu menjaga dan melindungi kami. Bawalah hidup kami sesuai dengan rencanaMu
Terima kasih ya Tuhanku