16 May 2009

Posted by ShureX Posted on May 16, 2009 | 5 comments

Memuaskan Diri Sendiri

Kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin. —Yehezkiel 16:49

Bacaan:
Yehezkiel 16:48-56

Suatu pusat pertokoan papan atas di London meluncurkan sebuah kartu belanja baru yang dapat dijadikan hadiah dengan slogan, "Kado untuk Memuaskan Diri Sendiri". Di seluruh penjuru pertokoan itu, papan-papan penanda, slogan-slogan, dan bahkan tanda pengenal karyawan pun berusaha menarik perhatian pengunjung pada kartu baru itu. Menurut seorang karyawan, angka penjualan kartu tersebut sangat tinggi selama minggu pertama promosinya, jauh melampaui target yang diperkirakan perusahaan. Sikap murah hati mungkin mendorong seseorang untuk memberikan kado mewah bagi seseorang yang spesial. Namun, terlalu sering kita merasakan bahwa jauh lebih mudah membeli sesuatu yang kita inginkan untuk diri kita sendiri.

Yehezkiel memberikan pencerahan bagi suatu kota kuno yang penduduknya menderita penghukuman Allah. Salah satu sebabnya adalah karena mereka menganut gaya hidup yang memuaskan diri sendiri. "Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin. Mereka menjadi tinggi hati dan melakukan kekejian di hadapan-Ku; maka Aku menjauhkan mereka sesudah Aku melihat itu" (Yeh. 16:49-50).

Sepanjang sejarah, Tuhan telah menindak keras umat-Nya yang bersikap sombong, berkelimpahan makanan, dan tidak peduli terhadap sesamanya (ay.49). Obat penawar untuk racun pemuasan diri sendiri ini adalah kerinduan untuk menyenangkan Allah dan melayani orang lain, bukan diri kita sendiri (Flp. 2:4).

Pemuasan diri sendiri adalah kado yang tidak kita perlukan. —DCM

Ada yang patah semangat dan hatinya berbeban berat,
Tolonglah mereka hari ini!
Ada yang harus memulai perjalanannya menuju ke surga,
Tolonglah mereka hari ini! —Breck


Semakin lebih kita melayani Kristus, semakin berkurang kita melayani diri sendiri.


Sumber : rbcintl.org


Klinik Rohani Links :
http://www.klinikrohani.com/
Categories:

5 comments:

  1. helooo kak....
    it's so wonderfull....
    oke... oke... okeeee
    hhehehhehehe

    ReplyDelete
  2. ma kasih ya bwt renungannya...
    Tapi jujur sampai sekarang saya masih dikuasai oleh tubh saya yang selalu mengendalikan kehidupan saya kotor pdhal saya tau itu salah.......Mohon dibantu dalma doa atau hal lain....saya ingin lepas dari dosa2 yang selal mengikat saya ini

    ReplyDelete
  3. Ikut aja retret encounter, coz dulu saya juga selalu berlumur dosa dan puji Tuhan sekarang saya sudah dipulihkan dan Tuhan Yesus sungguh sangat mengasihi umatNya. Percayalah

    my email: antokusuma@gmail.com

    ReplyDelete
  4. That's great..
    saya pernah membaca iklan yayasan non kristiani yang berkata " mereka berbicara tentang kasih, tapi kita bertindak dengan kasih."
    Rasanya tertempalak,
    Mari kita bertindak!!
    GBU

    ReplyDelete
  5. Makasih Dear.
    semoga semakin banyak orang lebih muda memikirkan kepentingan orang lain khususnya yang 'unable' dari pada sibuk dengan kenikmatan diri sendiri.
    oya, apakah punya renungan yang berkaitan dengan persahabatan orang muda (SMA)? salom.

    ReplyDelete

Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa tersentuh, terinspirasi, termotivasi dengan artikel ini bagikan bersama kami dengan meninggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja.

Semoga komentar anda dapat menjadi semangat bagi yang lainnya.

  • Text Widget