28 November 2007

Posted by ShureX Posted on November 28, 2007 | No comments

Berfilsafat Sejenak

Dari manakah 'ada' bermula?
'Ada' bermula dari 'ketiadaan'.

Namun 'ketiadaan' itu pun 'ada'.
Jika 'ketiadaan' itu tidak ada, maka 'ada' tidak bisa dilahirkan.

Jadi, 'ketiadaan' itu harus 'ada', harus ada di mana-mana, tanpa batas, agar 'ada' bisa 'mengada'.
Dan Tuhan itu 'ada'-Ia berasal dari 'Ketiadaan'.


Di mana letaknya jiwa?
Di jantung, kepala, atau aliran darah?
Antara satu bagian tubuh dengan bagian tubuh yang lain saling berkaitan.
Semuanya bergerak dan mengalir dalam ketunggalan.
Ia hadir pula dalam bebatuan, air, tetumbuhan, hewan, dan manusia.
WajahNya hadir di mana-mana.


Dari mana asalnya 'hidup'?
'Hidup' berasal dari 'ketidakhidupan'.
Namun, 'ketidakhidupan' itu pun harus 'hidup'. Bagaimana mungkin yang 'tak hidup' bisa menciptakan 'kehidupan'? Bisakah seorang ibu yang telah mati melahirkan anaknya? jadi, 'kehidupan' adalah abadi. Hidup di sini, hidup di sana, sama saja.
Hidup terus mengalir, tak pernah mengalami kematian, tak pernah ada 'ketidakhidupan'.


Di mana Tuhan berada?
Jika asal segala sesuatu adalah Tuhan, maka tempat yang menampung Tuhan itu pun tidak eksis bila Tuhan tidak ada.
Karenanya, Tuhan tak mempunyai tempat, namun segala tempat ada di dalam Tuhan.
Sehingga segala tempat yang kita bayangkan adalah tempat Tuhan.
Dari kesadaran inilah, lahir seorang nabi.


Dari mana asalnya 'wujud'?
Sesuatu yang 'berwujud' berasal dari 'ketidakwujudan'.
Karenanya yang 'tidak wujud' itu pun memiliki 'wujud'. 'Wujud' berasal dari 'pikiran' yang 'mewujud'.
Segala sesuatu mempunyai 'wujud'.
Kegaiban, atau apa pun namanya, jelas mempunyai wujud.
Categories:

0 Komentar:

Post a Comment

Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa tersentuh, terinspirasi, termotivasi dengan artikel ini bagikan bersama kami dengan meninggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja.

Semoga komentar anda dapat menjadi semangat bagi yang lainnya.

  • Text Widget