22 May 2008

Posted by ShureX Posted on May 22, 2008 | No comments

Manusia Bonsai

Menegur, bukan pekerjaan yang mudah untuk dilakukan, anda pasti setuju kalo saya katakan, dalam menegur seseorang tidak hanya butuh keberanian saja tapi juga Hikmat, salah-salah justru kita yang akan kena masalah sebab tidak semua orang rela ditegur, padahal sudah jelas bahwa orang itu memang pantas untuk mendapatkan sebuah terguran.

Kalau posisi menegur saja sulit, bagimana jika posisi kita sebagai orang yang ditegur ? pasti lebih sulit lagi karena butuh jiwa besar untuk menerima sebuah terguran. Tidak pandang orang, sekalipun yang menegur orang tua atau sahabat belum tentu kita siap menerima teguran.

Sebenarnya, setiap orang membutuhkan teguran, tampa teguran kita tidak akan pernah tau arti dari sebuah kesempurnaan. Dengan adanya teguran, kita tau bahwa kita tidak sempurna seperti yang kita kira selama ini.

Teguran tidak memandang status, apakah dia kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak berpendidikan, tua dan muda, dan kita juga wajib menegur seseorang karena dengan menegur menunjukkan bahwa kita mengasihi mereka.

Tujuan dari teguran yg baik adalah supaya orang yg ditegur itu tau bahwa apa yg dia lakukan itu kurang tepat,dan perlu ada perbaikan ! ! ! BERTUMBUH dari yg kurang baik menjadi lebih baik.
Menegur seseorang, haruslah karena punya maksud yg baik dan dengan KASIH, bukan sekedar “koreksi” apalagi kalau hanya bertujuan untuk “mojokin” sebab kalau motivasi dan cara kita menegur tidak bernar, bisa timbul pertengkaran . . . niat baik belum tentu ditanggapi dengan baik.

Bertumbuh dalam arti bermakna bagi orang lain, menjadi contoh, berubah dari yg kurang baik menjadi lebih baik . . dan lebih bagus lagi kalau setelah melalui pembentukan kita bisa menjadi BERKAT bagi orang lain.

Saya coba memberikan anda ilustrasi, yaitu antara pohon beringin, yang tumbuh alami dan pohon beringin yang dibonsai.

Dari sudut keindahan, pohon beringin yang di bonsai kelihatan unik, dan tentu saja kalau dijual harganya cukup mahal, tapi tidak mampu menjalankan fungsinya selayaknya pohon beringin yang tumbuh dengan normal.
Disamping itu, dalam proses membuat pohon beringin ini mejadi “kecil”, membutuhkan banyak waktu dan biaya yang cukup besar mulai dari proses sampai akhirnya biaya untuk perawatan.

Sangat berbeda dengan pohon beringin yang dibiarkan tumbuh alami, tumbuh besar dan kokoh, tak jarang pohon beringin dimanfaatkan untuk berteduh dari hujan atau panas atau bahkan bagi pejalan kaki bisa dimanfaatkan untuk berteduh sambil menghilangkan rasa lelah.

Untuk menjadi kuat dan kokoh tidak seperti mudahnya membalikkan tangan, Pohon beringin melewati banyak peristiwa dan proses dalam hidupnya. Pada saat musim hujan, harus tetap bertahan dari kencangnya angin dan pengikisan tanah dari air yang mengalir yang bisa mengakibatkan pohonnya roboh , dimusim kering harus bertahan untuk tidak mati kehausan, belum lagi kalau ada orang iseng yang lewat sambil menggores-gores batang pohon dengan benda tajam. Disamping itu, beberapa bulan sekali ada pria-pria gagah yang memotong ranting-rantinya yang sudah hampir mengenai tiang listrik sehingga ada beberapa ranting yang di tebang.

Sangat menyakitkan bagi pohon beringin, ketika melihat ranting-rantingnya yang penuh dengan dedaunan yang hijau harus ditebang. Dari pembicaraan orang-orang tinggi besar yang memotongnya mengatakan, kalau tidak ditebang bisa menggangu kable listrik yang ada diatas kami. Apalagi ketika ada anak-anak yang bermain sepeda dan istirahat di bawah beringin untuk menghindari hujan tapi ternyata mereka mencoret-coret batang pohon dan mengukir sesuatu dipohon, rasanya sakit sekali . .. mereka menyebutnya “pisau”.

Begitu banyak rintangan , cobaan dan godaan yang beringin alami tapi tetap punya semangat untuk bertumbuh dan selalu sukacita memberikan tumpangan bagi orang yang membutuhkannya.

Bagaimana dengan anda ?

Bagaimana sikap anda, ketika melihat Pendeta atau Hamba Tuhan yang anda kagumi berbuat hal yang memalukan, atau berbuat hal-hal yang tidak pantas dilakukan orang seorang Pelayan Tuhan, langsung mengundurkan diri dari gereja ? Ketika ada berada dipadang gurun atau ada beberapa batu kerikil yang mengenai anda,membuat anda memutuskan untuk lari dari Tuhan ?

Bagaimana reaksi anda ketika ada yang menegur ? Terkadang Tuhan memakai orang lain untuk menegur kita, untuk memakai orang-orang disekitar kita untuk membuka hati dan pikiran kita.

Sama seperti pohon beringin ini, semakin banyak luka-luka yang melekat di tubuhnya justru membuat nya semakin kelihatan kokoh. Begitu juga dengan kita, tapi segala sesuatunya tergantung bagaimana sikap kita dalam menanggapi setiap teguran yang ditujukan pada anda.

Amsal 12:1
Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.

Sumber : http://shtarigan.revival.or.id/
Categories:

0 Komentar:

Post a Comment

Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa tersentuh, terinspirasi, termotivasi dengan artikel ini bagikan bersama kami dengan meninggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja.

Semoga komentar anda dapat menjadi semangat bagi yang lainnya.

  • Text Widget