20 May 2008

Posted by ShureX Posted on May 20, 2008 | 1 comment

RASA SAKIT

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala hal yang mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
—Roma 8:28


Baca: Roma 8:18-30

Saya tidak akan pernah melupakan ketika anak bungsu kami, Matthew, terjatuh dan pergelangan tangannya patah. Parah sekali keadaannya! Pergelangan tangannya itu terpelecok sehingga tangannya mengalami luka yang mengerikan.

Kami bergegas membawanya ke rumah sakit dan dokter mulai memperbaiki posisi pergelangan tangannya. Saya melihat dokter itu menarik dan memutar lengan Matthew. Saya hendak melompat dan menjauhkan dokter itu dari putra saya! Namun, saya hanya duduk dan menyaksikan, mengetahui bahwa penderitaan itu diperlukan untuk memulihkan Matt kembali.

Jika kita memercayai dokter duniawi untuk melakukan hal itu pada anak-anak kita, betapa kita harus lebih percaya kepada Allah, sang Tabib Agung, untuk memperbaiki hidup kita yang rusak “untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya” (Rm. 8:29). Salah satu tujuan Allah melalui rasa sakit yang kita alami adalah untuk memeteraikan citra Yesus di hati kita. Dapatkah kita menangis dengan mereka yang menangis? Mungkin Allah hendak menodai pipi kita dengan air mata kita sendiri supaya kita dapat berempati kepada orang lain seperti yang dilakukan Yesus. Apakah kita merasa sanggup mencukupi sendiri kebutuhan kita? Allah mungkin akan menanggalkan kenyamanan kita untuk membuat kita bergantung pada kecukupan yang dari Allah seperti yang diperlihatkan Kristus. Apakah kita kurang beriman? Mungkin dibutuhkan sebuah tragedi yang mengajar kita untuk memercayai Allah seperti Yesus memercayai-Nya.

Jika Anda merasa “patah”, jangan panik—pujilah Allah! Pada saat itulah, Dia sedang bekerja! —JMS

Retak-retak dalam hidup dapat diperbaiki
Dengan beriman kepada Kristus Tuhan—
Mula-mula terasa sakit, tetapi kemudian ada pemulihan
Dan hidup kita dipulihkan.
—Hess


Tujuan Allah melalui rasa sakit yang kita alami adalah untuk memeteraikan citra-Nya dalam hati kita.


Sumber : http://www.rbcintl.org/
Categories:

1 comment:

  1. Sangat menyentuh sekali....
    Benar, Puji lah Allah Bapa selama lama nya.
    Terima kasih ya Bapa. Engkau tidak pernah meninggalkan anak anakMU

    ReplyDelete

Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa tersentuh, terinspirasi, termotivasi dengan artikel ini bagikan bersama kami dengan meninggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja.

Semoga komentar anda dapat menjadi semangat bagi yang lainnya.

  • Text Widget