19 April 2008

Posted by ShureX Posted on April 19, 2008 | No comments

BERPURA-PURA

Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kan ak . . . sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
—1 Korintus 13:11


Baca: Yohanes 17:6-19

Cucu laki-laki kami yang berumur 4 tahun senang bermain berpura-pura dengan neneknya. Ia datang ke rumah kami seminggu sekali dan Ma-Ma (caranya memanggil neneknya) membawanya ke pasar swalayan, ke taman untuk memberi makan ikan dan kura-kura, dan naik kereta bawah tanah— semuanya itu dilakukan tanpa meninggalkan rumah kami! Begitu seriusnya ia menganggap permainan berpura-pura ini sebagai milik mereka hingga suatu hari pada saat kami naik kereta yang sebenarnya, ia bertanya, “Mengapa ada orang lain di kereta kita?”

Pura-pura adalah tindakan normal bagi seorang anak kecil. Namun, beberapa orang membawa kebiasaan berpura-pura itu sampai mereka dewasa ketika beribadah di gereja. Apa yang mereka peroleh di gereja tidak tercermin dalam perbuatan mereka di hari- hari lain. Pada hari Minggu mereka memuji Tuhan dengan sungguh-sungguh, tetapi pada hari Senin mereka menjadi orang yang berbeda. Apa yang dinyatakan dalam ibadah tidak tercermin dalam perbuatan mereka.

Tuhan Yesus Kristus mengetahui bahwa kita dapat jatuh ke dalam perangkap ini dengan mudah. Itulah mengapa dalam doa-Nya kepada Bapa-Nya, Ia berkata, “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat” (Yoh. 17:15).

Tuhan telah menempatkan kita di dunia untuk membuat suatu perubahan di dalamnya. Sebagaimana Allah menjaga kita supaya tidak terjatuh dalam perangkap si jahat, Ia menginginkan kita untuk hidup dengan standar konsistensi yang sama di dalam setiap aspek kehidupan kita—bukan hanya pada hari Minggu. —CPH

Konsistensi! Betapa kita butuh untuk
Berjalan dengan hati-hati,
Menjalani hidup sesuai dengan ucapan kita,
Hingga kita bertemu muka dengan-Nya.
—NN.

---------------------------------------------------------
Beberapa orang memiliki ucapan surgawi di mulutnya, tetapi keinginan duniawi ada di dalam hatinya.



disadur dari : http://www.rbcintl.org/

Categories:

0 Komentar:

Post a Comment

Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa tersentuh, terinspirasi, termotivasi dengan artikel ini bagikan bersama kami dengan meninggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja.

Semoga komentar anda dapat menjadi semangat bagi yang lainnya.

  • Text Widget