27 March 2008

Posted by abbeltri Posted on March 27, 2008 | No comments

"Pohon Kehidupan"

Seperti pohon memerlukan cahaya matahari, yang memiliki banyak sinarnya yaitu sinar gamma, sinar beta, ultraviolet dan sebagainya, namun dalam satu cahaya. Bila salah satu sinar dihilangkan atau dipisahkan, maka pohon itu tidak dapat bertumbuh dengan sebagaimana semestinya. Maka diperlukan secara utuh dan keseluruhan oleh daun-daun dalam satu cahaya agar ia dapat berfotosintesis.
(Yohanes 8:12 maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kataNya ; “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan,. Melainkan ia akan mempunyai terang hidup)

Adapun banyak ranting dipohon, namun ada satu kekuatan yang berdasarkan jalinan akar-akarnya yang kokoh; bila ranting itu dipotong dari pohonnya, maka ranting tidak dapat bertunas dan apa yang dipotong menjadi layu, kering dan mati.
(Yohanes 15: 5 Barangsiapa tidak tinggal didalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar)

Sebagaimana satu mata air mengalirkan banyak keaneka ragaman yang meluap aliran sungai, namun kesatuan tetap dipertahankan dalam sumber dan memberikan buah kesuburan tanah.
(Yohanes 7: 37-38 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru;”Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum! Barangsiapa percaya kepadaKu, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci; Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup)

Demikianlah kehidupan berkeluarga, walaupun ada beberapa anggota atau ranting atau akar yaitu ayah, ibu dan anak, mungkin ada pembantu, namun merupakan satu kesatuan. Bila kehidupan keluarga semula tidak mengarahkan pada sumbernya yaitu kesatuan dalam iman, kebenaran dalam berpengharapan dan kasih akan satu dengan yang lain, maka matilah keluarga itu. Karena tidak bertunas kedamaian dan tidak berbuah kebajikan serta keringnya suka-cita.
(Lukas 11:17 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata :”Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh.)

Seperti pohon yang ranting-rantingnya selalu mengikuti cahaya matahari mulai terbit hingga terbenamnya dan akar-akarnya tertanam dalam tanah yang subur serta tinggal di dekat aliran sungai. Ia tetap bertahan dan selalu bertunas serta berbuah, walaupun angin topan bertubi-tubi menerpanya, ia takkan goyah.
(Matius 7: 24-25 Setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan melakukannya, ia sama dengan orang bijaksana, yang mendirikan rumah di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu)

Lihatlah, bila benih kau lempar, tidak kau hiraukan. Ia pun tetap tumbuh karena ada yang memeliharanya, yaitu cahaya matahari dan air. Benih menyerahkan dirinya kepada kegelapan tanah. Ia merasakan kehangatnya sinar matahari. Ia meminum air hujan yang tercurah.
Namun benih apakah yang akan kau tabur dalam keluarga?
Doa adalah benih kepercayaan, yang bertunaskan iman, dan menumbuh kembangkan kepekaan pemahaman akan kehendak Allah yang terpelihara oleh Firman-Nya.
(Lukas 18:7-8 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman dibumi?)

Salam Damai dan Doa
“Semoga Allah memberimu Damai”
God Blessing U
Categories:

0 Komentar:

Post a Comment

Setelah dibaca apa anda punya komentar untuk artikel diatas ?
Jika anda merasa tersentuh, terinspirasi, termotivasi dengan artikel ini bagikan bersama kami dengan meninggalkan pesan, kesan atau komentar apa saja.

Semoga komentar anda dapat menjadi semangat bagi yang lainnya.

  • Text Widget